Rumah Raheem Sterling Dibobol Maling
omkuat.com – Rumah Raheem Sterling Dibobol Maling, Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Inggris setelah kediaman bintang Chelsea, Raheem Sterling, lagi jadi sasaran percobaan pembobolan. Insiden menegangkan ini terjadi antara Sabtu, 8 November 2025, sekitar pukul 18.30 sampai 19.00 waktu setempat, di rumahnya yang berlokasi di Berkshire, Inggris.
Saat perihal berlangsung Raheem Sterling namun berada di di dalam rumah bersama-sama pasangannya, Paige Milian, dan anak-anak mereka. Sekelompok pria bertopeng mencoba menerobos masuk, sedang beruntungnya, tidak hadir bagian keluarga yang terluka dalam peristiwa tersebut.
Para pelaku kelanjutannya gagal mencuri barang bernilai gara-gara aksi mereka kepergok oleh Sterling. Insiden ini menandai kali ke dua tempat tinggal sang pemain dibobol maling, menyebabkan kegelisahan serius dapat keamanan para pesepak bola.
Detail Insiden terbaru dan Keberanian Sterling
Percobaan pembobolan tempat tinggal Raheem Sterling di Oxshott, barat energi London, berlangsung bersama cepat dan penuh ketegangan. Menurut laporan, Sterling dan keluarganya sukses selamat tanpa cedera, meskipun sempat menghadapi keadaan yang mengancam.
Juru berbicara Sterling mengonfirmasi insiden berikut tekankan bahwa meskipun ini merupakan pelanggaran privasi yang benar-benar mereka bersyukur Sterling dan orang-orang terkasihnya safe Pihak kepolisian Thames Valley udah meluncurkan penyelidikan menyeluruh untuk mengusut tuntas kasus ini.
Beberapa sumber bahkan mengatakan bahwa Sterling sempat hadapi para penyusup bersama pisau dapur, sebuah tindakan berani yang berhasil membuat para pelaku kabur. Keberaniannya ini merasa faktor kunci kegagalan para maling didalam melancarkan aksinya.
Klub Chelsea termasuk udah mengetahui insiden yang menimpa pemainnya tersebut dan tunjukkan bantuan penuh. Mereka Bersandar privasi Sterling dan keluarganya akan dihormati di masa susah ini.
Rekam Jejak Pembobolan yang Berulang
Insiden pada November 2025 ini bukanlah yang pertama kali menimpa Raheem Sterling. pada mulanya rumahnya dulu mulai sasaran pembobolan pada akhir th. 2022, disaat ia namun membela tim nasional Inggris di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pada pembobolan pertama berikut rumah Sterling di Surrey, Inggris, dibobol dan perhiasan serta jam tangan mewah senilai kira-kira £300.000 (sekitar Rp 6,5 miliar) berhasil dicuri. perihal itu memaksa Sterling pulang ke Inggris dari Qatar untuk menetapkan keadaan keluarganya, agar meremehkan pertandingan penting babak 16 besar melawan Senegal.
Pada tahun 2024, tiga pria diidentifikasi sebagai tersangka di dalam perampokan tahun 2022, dan juga 32 kasus lainnya, bersama dengan keseluruhan barang curian diperkirakan menggapai £1,13 juta pada Oktober 2022 sampai Maret 2023. tidak cuman itu, hadir terhitung laporan insiden ketiga pada tahun 2018 di Goostrey, Cheshire, di mana pencuri melarikan diri setelah menyebabkan proses alarm.
Serangkaian insiden ini menyoroti kerentanan para pesepak bola terhadap obyek kejahatan terorganisir. Keamanan kediaman teristimewa jadi perhatian benar-benar bagi para atlet profesional.
Kondisi Raheem Sterling di Chelsea dan Implikasi Insiden
Di lagi tengah insiden pembobolan rumah yang menimpanya, Raheem Sterling, yang kini berusia 30 th. terhitung menghadapi masa depan yang tidak pasti di klubnya, Chelsea. Ia tidak masuk dalam rencana manajer Enzo Maresca musim ini dan belum samasekali bermain.
Sterling berlatih terpisah berasal dari skuad utama dan mungkin besar dapat rubah antara bursa transfer Januari mendatang. kendati mendapat tawaran tukar ke luar negeri pada musim panas selanjutnya ia enggan berpisah jauh dari anak-anaknya yang tinggal di London.
Kontraknya dengan Chelsea masih tersisa hingga th. 2027. Insiden pembobolan rumah yang berulang ini tentu menambah beban mental bagi Sterling, yang tengah berjuang untuk kembali mendapatkan performa terbaiknya dan stabilitas dalam karier.
Dukungan dari klub dan penegak hukum mulai terlampau sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mental Sterling serta keluarganya. masalah ini juga jadi pengingat bagi pihak berwenang untuk menambah pengawasan pada potensi kejahatan yang menargetkan figur publik.